Kamis, 21 April 2011

PROFIL KOTA YOGYAKARTA

Profil Wilayah
          Ngayogyakarta Hadiningrat yang didirikan oleh Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwono I) pada tahun 1755 hasil dari Perjanjian Giyanti, di kemudian hari tumbuh menjadi kota yang kaya akan budaya dan kesenian Jawa. Yang menjadi titik sentral dari perkembangan kesenian dan budaya adalah kesultanan. Beragam kesenian Jawa klasik, seperti seni tari, tembang, geguritan, gamelan, seni lukis, sastra serta ukir-ukiran, berkembang dari dalam keraton dan kemudian menjadi kesenian rakyat. Kemudian, kesatuan masyarakat dengan nilai-nilai kesenian seakan telah mendarah daging sehingga Yogyakarta dengan 395.604 jiwa penduduknya seperti tidak pernah kehabisan seniman-seniman handal. Selain pesona budaya, khasanah arsitektur kuno juga memiliki daya magis tersendiri bagi para wisatawan. Sebutlah Istana Air Tamansari, Keraton Yogyakarta, Keraton Pakualaman, Candi Prambanan, dan berbagai museum. Karena dinilai sarat akan kebudayaan, maka Yogyakarta menjadi Daerah Tujuan Wisata (DTW) utama di Indonesia (meski masih dibawah Pulau Bali).
         Salah satu kekayaan lain dari Yogyakarta adalah sekolah. Sejak bedirinya UGM tahun 1949, kota Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar. Termasuk UGM, masih ada 47 perguruan tinggi lain, mulai dari tingkat akademi, institut, politeknik, sekolah tinggi, maupun universitas dengan jumlah mahasiwa mencapai 86.000 orang. Subsektor pendidikan ini merupakan salah satu penyumbang dari sektor jasa-jasa yang pada tahun 2000 lalu bernilai Rp 703 milyar. Keberadaan PT dan mahasiswa memberikan keuntungan tersendiri bagi masyarakat. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai usaha yang berkaitan dengan kehidupan mahasiswa, seperti pemondokan, kedai makan, fotokopi, hingga usaha hiburan seperti rental VCD, games, persewaan komik, boutique, sampai salon-salon kecantikan.
Orientasi Wilayah
Secara geografis, Kota Yogyakarta terletak antara 110º24’19” - 110º28’53” Bujur Timur dan 07º15’24” - 07º49’26” Lintang Selatan. Wilayah kota Yogyakarta dibatasi oleh daerah-daerah seperti:
  • • Batas wilayah utara : Kab.Sleman
  • • Batas wilayah selatan : Kab.Bantul
  • • Batas wilayah barat : Kab.Bantul dan kab.Sleman
  • • Batas wilayah timur : Kab.Bantul dan kab.Sleman


Kota Yogyakarta memiliki kemiringan lahan yang relatif datar antara 0%-3% ke arah selatan serta mengalir 3 buah sungai besar : Sungai Winongo di bagian barat, Sungai Code dibagian tengah dan Sungai Gajahwong dibagian timur. Wilayah Kota Yogayakarta terbagi dalam lima bagian kota dengan pembagian sebagai berikut:
Wilayah I : Ketinggian daerah ini ± 91 m - ± 117 m diatas permukaan laut rata-rata. Yang termasuk dalam wilayah ini adalah :
  • • Sebagian Kecamatan Jetis
  • • Kecamatan Gedongtengen
  • • Kecamatan Ngampilan
  • • Kecamatan Keraton
  • • Kecamatan Gondomanan
Wilayah II : Ketinggian daerah ini ± 97 m - ± 114 m diatas permukaan laut rata-rata. Yang termasuk ke dalam wilayah ini adalah:
• Kecamatan Tegalrejo
• Sebagian Kecamatan Wirobrajan
Wilayah III : Ketinggian daerah ini ± 102 m - ± 130 m diatas permukaan laut rata rata. Yang termasuk ke dalam wilayah ini adalah:
• Kecamatan Gondokusuman
• Kecamatan Danurejan
• Kecamatan Pakualaman
• Sebagian kecil Kecamatan Umbulharjo
Wilayah IV : Ketinggian daerah ini ± 75 m - ± 102 m diatas permukaan laut rata-rata.Yang termasuk ke dalam wilayah ini adalah:
• Sebagian Kecamatan Mergangsan
• Kecamatan Umbulharjo
• Kecamatan Kotagedhe
• Kecamatan Mergangsan
Wilayah V : Ketinggian daerah ini ± 83 m - ± 102 m diatas permukaan laut rata-rata.
Yang termasuk ke dalam wilayah ini adalah;
• Kecamatan Wirobrajan
• Kecamatan Mantrijeron
• Sebagian Kecamatan Gondomanan
• Sebagian Kecamatan Mergangsang
         Wilayah Kota Yogyakarta terdiri dari 14 kecamatan, 45 kelurahan, 617 RW, dan 2532 RT dengan wilayah seluas 32,5 km² atau kurang lebih 1,02% dari luas Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.Kota Yogyakarta termasuk cekungan bagian bawah dari lereng Gunung Merapi, sebagian besar tanahnya berupa tanah regosol atau vulkanis muda. Sedangkan di Kecamatan Umbulharjo dan sekitarnya jenis tanahnya adalah lempung kepasiran (sandy clay ) dengan formasi geologi batuan sedimen andesit tua (old andesit)/kepasiran.
Karakteristik jenis tanah regosol pada umumnya profil tanah belum berkembang, tekstur tanah kepasiran, geluh, struktur tanah remah gumpal lemah, infiltrasi sedang sampai tinggi dengan solum tebal. Jenis tanah ini mudah meresapkan air permukaan, sehingga dalam kondisi tertentu mampu berfungsi sebagai media perkolasi yang baik bagi

0 komentar:

Posting Komentar