Sabtu, 16 April 2011

PROFIL KOTA SAMARINDA

Profil Wilayah
         Sebagai Ibukota Propinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda mengalami perkembangan kegiatan dan fungsi perkotaan, bahkan menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi sekaligus pusat kegiatan bagi kawasan Timur Pulau Kalimantan. Pemandangan kala malam, jauh berbeda dengan pemandangan siang hari. Di siang hari, kesemrawutan dan kemacetan tampak mewarnai jalan-jalan kota. Seperti halnya kota-kota yang dilewati sungai, pemukiman penduduk pun sebagian besar berada di tepi sungai. Namun, karena pertumbuhan penduduk dan migrasi dari luar daerah yang  tidak terkendali mengakibatkan daerah di sepanjang bantaran sungai padat dan kumuh.
        Seiring dengan pelaksanaan UU No.22 Th 1999, dilakukan pemekaran administrasi pemerintahan sehingga kota  Samarinda saat ini terdiri dari 6 Kecamatan, 25 kelurahan, serta 7 Desa. Sumber: Properda Kota Samarinda, 2000 Visi Kota Samarinda adalah mewujudkan Kota Samarinda sebagai Kota Jasa,  Perdagangan dan Permukiman yang berwawasan lingkungan pada tahun 2005.
Orientasi Wilayah
Secara geografis, Kota Samarinda terletak pada posisi 116 15 36 -117 24 16 BT dan 0 21 18 -1 09 16 LS. Kota ini terbelah oleh Sungai Mahakam, dan memiliki wilayah dengan luas total 71.800 Ha dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
  • Batas utara : Kec.Muara Badak dan Tenggarong
  • Batas timur : Kec. Anggana
  • Batas selatan : Kec.Sanga-Sanga dan Loa Janan
  • Batas barat : Kec. Loa Kulu dan Tenggarong


        Dilihat dari garis ketinggiannya, Kota Samarinda memiliki topografi yang cenderung mendatar dan terletak di dataran rendah, terbelah oleh Sungai Mahakam. Berdasarkan tabel kelas ketinggian serta luas wilayahnya, terlihat bahwa 42,77% luas daratan Kota Samarinda terletak pada ketinggian 7-25 meter dari permukaan laut.
       Pola penggunaaan lahan di Kota Samarinda berkembang mengikuti pola penyebaran penduduk perkotaan. Akumulasi penduduk sebagian besar terdapat di lokasi-lokasi kegiatan yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota dan didukung dengan prasarana dan sarana transpostasi yang memadai, seperti Pusat perdagangan, Pusat Industri, dan lokasi Transmigrasi
        luas kawasan terbangun perkotaan (17.898 Ha) mencapai 24,9% dari luas keseluruhan Kota Samarinda. Mayoritas penggunaan lahan adalah areal terbangun non-perkotaan atau kawasan persawahan, ladang, serta  perkebunan ini tercatat memiliki luas 26.049 Ha atau 36,28% dari total luas wilayah. Selanjutnya, Kawasan Lindung Ringan merupakan bagian dari ruang terbuka yang sudah mulai diiolah oleh rakyat, dengan luas 4.597 Ha atau 6,4% luas total. Secara  keseluruhan, luas ruang terbuka Kota Samarinda mencapai 26.853 ha atau sekitar  37,4% total luas wilayah.




0 komentar:

Posting Komentar