Selasa, 12 April 2011

PROFIL KOTA PROBOLINGGO

Daerah yang berhari jadi tanggal 1 Juli 1918 ini, sejak dekade 80-an, tersiar keberbagai daerah sebagai sentra penghasil anggur di Propinsi Jawa Timur.Sebelumnya, lebih dulu terkenal karenamangga arum manis dan mangga madu yang dihasilkannya. Namun, lambat laun produksi kedua buah ini semakin lama semakin menurun karena adanya serangan hama. Hingga saat ini, tampaknya baik pemerintah kota maupun para petani belum memiliki pola pemberantasan hama secara terpadu yang bisa mengembalikan pamor  kedua buah itu.
Karena kemahsyurannya, hingga dibuatkan tugu lambang kota yang diberi nama Bayuangga. Kepanjangan dari bayu (angin gending yang hanya terjadi di Probolinggo dan bertiup setiap bulan Juli–September), anggur, dan mangga.
Orientasi Wilayah
Kota yang menjadi daerah transit serta penghubung untuk kota-kota bagian timur di Jawa Timur seperti Jember, Banyuwangi, dan Malang ini memiliki wilayah seluas 56,67 km² dengan jumlah penduduk sebanyak 191.522 jiwa (Sensus Penduduk 2000).
Adapun batas-batas wilayahnya sebagai berikut:
• Batas Utara : Selat Madura
• Batas Selatan : Kab.Probolinggo
• Batas Barat : Kab.Probolinggo
• Batas Timur : Kab.Probolinggo
 

Topografi
 Wilayah Kota Probolinggo terletak pada ketinggian 0 sampai kurang dari 50 meter dari atas permukaan air laut. Ketinggian tersebut dikelompokkan atas: ketinggian 0-210 meter, 10-25 meter, dan 25-50 meter. Semakin ke wilayah selatan, ketinggian dari permukaan laut relatif lebih besar. Namun secara keseluruhan, wilayah Kota Probolinggo relatif berlereng datar (0,25%). Kondisi geologi Kota Probolinggo umumnya dibentuk dari bahan induk batuan vulkanik, zaman quarter muda dan batuan endapan (alluvium). Bahan induk alluvium terdapat pada wilayah bagian utara dan tenggara. Sedangkan bahan induk hasil vulkanik terdapat pada bagian
lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar