Profil Wilayah
Wilayah Kota Kendari dengan ibu kotanya Kendari dan sekaligus juga sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara secara geografis terletak di bagian Selatan Garis Khatulistiwa berada di antara 3o 54` 30``- 4o 3` 11`` Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur diantara 122o 23`- 122o 39` Bujur Timur.
Sepintas tentang letak wilayah Kota Kendari
- sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Soropia,
- Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Kendari,
- sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo dan Kecamatan Konda,
- sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Ranomeeto dan Kecamatan Sampara.
Kota Kendari terbentuk dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995 yang disyahkan pada tanggal 3 Agustus 1995 dengan status Kotamadya Daerah Tk. II Kendari. Wilayah Kota Kendari terletak di jazirah Tenggara Pulau Sulawesi. Wilayah daratannya sebagian besar terdapat di daratan Pulau Sulawesi mengelilingi Teluk
Kendari dan terdapat satu pulau yaitu Pulau Bungkutoko. Luas wilayah daratan Kota Kendari 295,89 Km2 atau 0,70 persen dari luas daratan Provinsi Sulawesi Tenggara. Luas wilayah menurut Kecamatan sangat beragam, Kecamatan Poasia merupakan wilayah kecamatan yang paling luas, kemudian menyusul Kecamatan Abeli, Kecamatan Puwatu, Kecamatan Baruga, Kecamatan Kambu, Kecamatan Mandonga, Kecamatan Kendari Barat, Kecamatan Kendari, Kecamatan Wua- Wua, dan Kecamatan Kadia Sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia, Kota Kendari hanya dikenal dua musim yakni Musim Kemarau dan Musim Hujan. Keadaan musim sangat dipengaruhi oleh arus angin yang bertiup di atas wilayahnya. Sekitar bulan April, arus angin selalu tidak menentu dengan curah hujan yang tidak merata. Musim ini dikenal sebagai musim Pancaroba atau Peralihan antara musim Hujan dan musim Kemarau. Pada bulan Mei sampai dengan bulan Agustus, angin bertiup dari arah timur berasal dari Benua Australia yang kurang mengandung uap air. Hal ini mengakibatkan kurangnya curah hujan didaerah ini. Pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober terjadi musim Kemarau. Kemudian pada bulan November sampai dengan bulan Maret, angin bertiup banyak mengandung uap air yang berasal dari Benua Asia dan Samudera Pasifik, setelah melewati beberapa lautan. Pada bulan-bulan tersebut di wilayah Kota Kendari dan sekitarnya biasanya terjadi musim Hujan. Menurut data yang ada memberikan indikasi bahwa di Kota Kendari tahun 2006 terjadi 159 hh dengan curah hujan 1.747 mm. Suhu udara dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Perbedaan ketinggian dari permukaan laut, daerah pegunungan dan daerah pesisir mengakibatkan keadaan suhu yang sedikit beda untuk masing-masing tempat dalam suatu wilayah. Secara keseluruhan, wilayah Kota Kendari merupakan daerah bersuhu tropis. Menurut data yang diperoleh dari Pangkalan Udara Wolter Monginsidi Kendari, selama tahun 2006 suhu udara maksimum 33,25 oC dan minimum 20,00 oC. Tekanan Udara rata-rata 1.009,6 millibar dengan kelembaban udara rata-rata 74,92 persen. Kecepatan angin di Kota Kendari selama tahun 2006 pada umumnya berjalan normal, mencapai 3,92 m/detik
0 komentar:
Posting Komentar