Rabu, 01 April 2015
Rabu, 04 Maret 2015
Selasa, 11 Maret 2014
Tana Toraja, Keunikan Adat dan Budaya di Indonesia
23.50
No comments
Sulawesi Selatan memang memiliki
banyak pesona, Selain dari sejarah yang panjang akan perjuangan di masa lampau Sulawesi
selatan memiliki keunikan khas yang tidak di miliki oleh propinsi lain di Indonesia.
Sulawesi selatan terdiri dari beberapa etnis yang hidup berdampingan
secara damai seperti Etnis Bugis, etnis Makassar, etnis Cina, etnis Toraja,
etnis Mandar dll. Salah satu yang menarik dan pasti dikenal seluruh Indonesia bahkan
terkenal di dunia adalah etnis toraja.atau kita sering menyebutnya suku toraja.
Kata toraja sendiri berasal dari bahasa bugis Kata toraja
berasal dari bahasa bugis, to riaja, yang berarti "orang yang berdiam
di negeri atas". Pemerintah Kolonial Belanda
menamai suku ini Toraja pada tahun 1909 Suku Toraja terkenal akan ritual
pemakaman, rumah adat tongkonan dan ukiran kayunya. Ritual
pemakaman Toraja merupakan peristiwa sosial yang penting, biasanya dihadiri
oleh ratusan orang dan berlangsung selama beberapa hari.
Sebelum abad ke-20, suku Toraja tinggal di desa-desa
otonom. Mereka masih menganut animisme dan belum tersentuh oleh dunia luar.
Pada awal tahun 1900-an, misionaris belanda datang dan menyebarkan agama Kristen. Setelah semakin
terbuka kepada dunia luar pada tahun 1970-an, kabupaten Tana Toraja menjadi
lambang pariwisata Tana
Toraja dimanfaatkan oleh pengembang pariwisata dan dipelajari oleh antropolog.
Masyarakat Toraja sejak tahun 1990-an mengalami transformasi budaya, dari
masyarakat berkepercayaan tradisional dan agraris, menjadi masyarakat yang
mayoritas beragama Kristen dan mengandalkan sektor Pariwisata yang terus meningkat.
Papandayan, Monumen alam Kota Garut
08.08
No comments
Gunung Papandayan memang bukan salah satu dari gunung api
tertinggi di Indonesia, namun keberadaan gunung ini mempunyai kesan tersendiri
bagi masyarakat sekitarnya khususnya wilayah garut. Papandayan tercatat
memiliki ketinggian maksimum 2665 mdpl. Gunung Papandayan terletak di sekitar 25 Km
sebelah barat daya Kabupaten Garut, dengan posisi geografis 7o19’ Lintang
Selatan dan 107 o 44’ Bujur Timur dengan ketinggian 2665 Mdpl atau sekitar 1950
M diatas dataran Garut. Disebelah selatan gunung ini terdapat G. Guntur dan
disebelah timurnya terdapat G. Cikuray. Gunung
Papandayan adalah gunung api yang terletak di kabupaten garut
tepatnya di Kecamatan cisurupan Gunung ini terletak sekitar 70 km sebelah tenggara Kota bandung Untuk
melakukan pendakian d gunung ini gampang gampang sulit karena selain melalui
medan dan bermacam-macam seperti bebatuan keras, hutan lebat dan hutan mati
akibat belerang dan letusan, ditambah longsoran material dibeberapa lokasi.
Nama Papandayan, berasal dari bahasa sunda “Panday” yang
berarti pandai besi. Dahulu, ketika masyarakat melintasi gunung ini, sering
terdengar suara-suara yang mirip keadaan ditempat kerja pandai besi, suara itu
berasal dari kawah yang sangat aktif. Demikianlah gunung ini kemudian dinamakan
Papandayan oleh masyarakat disekitar gunung ini.
Beberapa
lokasi yang biasanya dikunjungi oleh para pendaki, wisatawan dan para peneliti
adalah sebagai berikut.
Pondok Saladah
Pondok Saladah merupakan areal padang rumput seluas 8 Ha yang terdapat di ketinggian 2288 Mdpl. Banyak ditumbuhi tumbuhan edelweis yang abadi dan tidak mudah layu serta memiliki aroma yang khas. Didaerah ini mengalir Sungai Cisaladah yang airnya mengalir sepanjang tahun, tempat ini biasanya dijadikan sebagai tempat untuk kegiatan perkemahan. Sepanjang perjalanaan dari tempat parkir (titik awal pendakian) menuju tempat ini kita akan disuguhi panorama alam yang sangat indah, yakni pemandangan pembuka berupa bentangan kaldera berbentuk tapal kuda yang sangat luas, yakni mencapai 3 Km yang dihiasi oleh bebatuan berserakan yang berwarna-warni. Disebelah kanan selama perjalanan kita akan menjumpai dinding batu berwarna perak bernama tebing soni, dimana kota garut dapat terlihat dari puncak tebing ini, sementara disebelah kirinya kita dapat melihat jejak dari daerah bekas aliran letusan gunung pada tahun 2002, pohon-pohon yang hangus terbakar dan lubang-lubang yang mengeluarkan uap panas dari dalam tanah. Tumbuhan suwagi juga menghiasi pemandangan selama perjalanan menuju tempat ini.
Pondok Saladah
Pondok Saladah merupakan areal padang rumput seluas 8 Ha yang terdapat di ketinggian 2288 Mdpl. Banyak ditumbuhi tumbuhan edelweis yang abadi dan tidak mudah layu serta memiliki aroma yang khas. Didaerah ini mengalir Sungai Cisaladah yang airnya mengalir sepanjang tahun, tempat ini biasanya dijadikan sebagai tempat untuk kegiatan perkemahan. Sepanjang perjalanaan dari tempat parkir (titik awal pendakian) menuju tempat ini kita akan disuguhi panorama alam yang sangat indah, yakni pemandangan pembuka berupa bentangan kaldera berbentuk tapal kuda yang sangat luas, yakni mencapai 3 Km yang dihiasi oleh bebatuan berserakan yang berwarna-warni. Disebelah kanan selama perjalanan kita akan menjumpai dinding batu berwarna perak bernama tebing soni, dimana kota garut dapat terlihat dari puncak tebing ini, sementara disebelah kirinya kita dapat melihat jejak dari daerah bekas aliran letusan gunung pada tahun 2002, pohon-pohon yang hangus terbakar dan lubang-lubang yang mengeluarkan uap panas dari dalam tanah. Tumbuhan suwagi juga menghiasi pemandangan selama perjalanan menuju tempat ini.
Kawah Mas
Bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara, para peneliti dan para pendaki, kawah Mas adalah lokasi yang selalu menjadi tujuan utama dari semua perjalanan menuju gunung ini. Jika dibandingkan dengan lokasi-lokasi objek wisata lainnya yang ada disekitar gunung ini, kawah Mas merupakan lokasi yang sudah dibangun sedemikian rupa dan tampak lebih maju dan berkembang. Hal ini dikarenakan kawah Mas merupakan pusat dan lokasi terpenting dari rangkaian sejarah letusan G. Papandayan. Disini kita dapat mengamati aktivitas gunung berapi Papandayan yang sedang berjalan sesuai waktunya, di kawah ini terdapat 14 lubang letusan yang mengeluarkan asap dengan warna yang berbeda-beda, beberapa mata air mengandung belerang juga terlihat keluar dari sela-sela bebatuannya dan tentunya kita dapat mengamati aktivitas kawah Mas dari jarak yang sangat dekat.
Kawah Mas merupakan kompleks gunung berapai yang masih aktif seluas 10 Ha. Pada komplek ini terdapat lubang-lubang magma baik yang besar maupun yang kecil, lubang-lubang tersebut mengeluarkan asap dan uap air hingga menimbulkan berbagai macam suara yang unik.
Selain kawah diatas, beberapa kawah lainnya seperti kawah Manuk, kawah Baru dan kawah Nangklak juga dapat kita kunjungi untuk memperdalam pengamatan kita tentang aktivitas gunung api Papandayan.
Tegal Alun-Alun
Tegal Alun-Alun merupakan lokasi kawah tertua dari G. Papandayan yang telah lama mati dan berubah menjadi padang terbuka yang semua lokasinya hampir dipenuhi oleh tumbuhan edelweis, sehingga selama kita berada di lokasi ini kita akan selalu mencium harumnya bunga edelweiss yang khas. Lokasi ini menyerupai lembah yang dikelilingi oleh kompleks pegunungan dengan puncak-puncaknya yang menjulang. Dilokasi ini juga muncul sumber mata air bagi Sungai Ciparugpug disamping fumarola, solfatara dan sumber air panas yang keluar melalui retakan atau celah bebatuan yang ada disekitarnya. Bagi para peneliti, Tegal Alun-alun selalu dijadikan sebagai tempat untuk mengamati satwa-satwa liar dan tumbuhan-tumbuhan endemik.
Tegal Alun-Alun merupakan lokasi kawah tertua dari G. Papandayan yang telah lama mati dan berubah menjadi padang terbuka yang semua lokasinya hampir dipenuhi oleh tumbuhan edelweis, sehingga selama kita berada di lokasi ini kita akan selalu mencium harumnya bunga edelweiss yang khas. Lokasi ini menyerupai lembah yang dikelilingi oleh kompleks pegunungan dengan puncak-puncaknya yang menjulang. Dilokasi ini juga muncul sumber mata air bagi Sungai Ciparugpug disamping fumarola, solfatara dan sumber air panas yang keluar melalui retakan atau celah bebatuan yang ada disekitarnya. Bagi para peneliti, Tegal Alun-alun selalu dijadikan sebagai tempat untuk mengamati satwa-satwa liar dan tumbuhan-tumbuhan endemik.
Bagi masyarakat garut sendiri papandayan merupakan sebuah
Monumen alam yang membentuk kebudayaan masyarakat garut. Sehingga papandayan
menjadi salah satu symbol identitas bagi daerah garut tentunya, setiap kali
orang mendengar kata garut pasti terlintas di benak sebagian orang sebuah
gunung yang beberapa kali mengalami erupsi. Papandayan tercatat beberapa kali
erupsi. Di antaranya pada 1773, 1923, 1942, 1993, dan 2003. Letusan besar yang
terjadi pada tahun 1772 menghancurkan sedikitnya 40 desa dan menewaskan sekitar 2951 orang.
Daerah yang tertutup longsoran mencapai 10 km dengan lebar 5 km.
Pada tahun 1923 terjadi sedikitnya 7 kali erupsi di
Kawah Baru dan didahului dengan gempa yang berpusat di Cisurupan. Pada 1924, suhu Kawah Mas meningkat dari 364
derajat Celsius menjadi 500 derajat Celcius. Sebuah letusan lumpur dan batu
terjadi di Kawah Mas dan Kawah Baru dan menghancurkan hutan. Sementara letusan
material hampir mencapai Cisurupan. Pada 21 Februari 1925 letusan lumpur terjadi di Kawah
Nangklak. Pada tahun 1926 sebuah letusan kecil terjadi di Kawah Mas.
Sejak April 2006 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi menetapkan status Papandayan ditingkatkan menjadi waspada, setelah terjadi
peningkatan aktivitas seismik. Pada 7-16 April 2008 Terjadi peningkatan suhu di
2 kawah, yakni Kawah Mas (245-262 derajat Celsius), dan Balagadama (91-116
derajat Celsius). Sementara tingkat pH berkurang dan konsentrasi mineral meningkat.
Pada 28 Oktober 2010, status Papandayan kembali meningkat menjadi level 2.Topografi di dalam kawasan curam, berbukit dan bergunung
serta terdapat tebing yang terjal. Menurut kalisifikasi Schmidt dan Ferguson
termasuk type iklim B, dengan curah hujan rata-rata 3.000 mm/thn, kelembaban
udara 70 – 80 % dan temperatur 10 º C.
Dua sisi lain Gunung Api di Indonesia
Setiap Gunung Api dimanapun dimuka bumi ini memiliki kisah
dan karakteristik yang berbeda satu sama lain. hal tersebut yang rupanya
membuat orang yang melihat dan berkunjung kesana memiliki kesan dan sudut
pandang yang berbeda pula. Sudut pandang tersebut yang pada akhirnya memberikan
semacam identitas dan ciri khusus pada sebuah gunung.khususnya gunung berapi.
Gunung api dengan segala keindahannya. |
Hingga tahun 2012, Indonesia
memiliki 127 gunung berapi aktif dengan kurang lebih 5 juta penduduk yang
berdiam di sekitarnya. Sejak 26 Desember 2004, setelah gempa besar dan tsunami
terjadi, semua pola letusan gunung berapi berubah, misalnya Gunung Sinabung, yang terakhir kali meletus pada
1600-an, tetapi tiba-tiba aktif kembali pada tahun 2010 dan meletus pada 2013
serta gunung keelud di 2014.
Gunung berapi selain sebagai
sebuah mahakarya sang pencipta tapi dinilai pula sebagai pemicu terbentuknya
kebudayaan , kepercayaan bahkan mampu memberikan sebuah perubahan besar bagi
bangsa atau peradaban disekitarnya. Keberadaan Gunung api dirasakan sebagai berkah
bagi masyarakat selain berdampak pada kesuburan tanah , bahan material bangunan
bahkan sebuah gunung mampu memberikan dampak wisata yang cukup menarik.
Besarnya keingintahuan manusia membuat perbedaan besar manusia sekarang dengan
manusia tempo dulu dalam memandang sebuah gunung api.
Masa kini keberadaan gunung api
memberikan kontribusi besar bagi pembangunan peradaban dengan segala
teknologinya. Listrik,Belerang,bahkan material barang tambang banyak ditemukan
disekitar atau kawasan gunung api. Sungguh keberadaan gunung api memang sebuah
anugrah dari yang Maha Kuasa yang patut di syukuri dan dipelihara
keberadaannya.
Walau demikian masih banyak
perilaku manusia yang serakah ingin mengeksploitasi secara berlebihan sehingga
banyak nya bencana pun ikut menyertainya, longsor, banjir bandang, kebakaran
hutan menjadi banyak akibat dari perilaku manusia itu sendiri.
Tuhan menciptakan Alam semesta
ini dengan segala keseimbangnnya. Keberadaan gunung api memliki efek positif
dan negatif bagi sekitarnya.Gunung api pada masa tertentu akan memunculkan
keseimbangannya . gunung api bisa memuntahkan material yang terkandung
didalammnya. Hal tersebut apabila tidak di antisipasi dan tidak dipelajari maka
memunculkan bencana yang cukup besar disebuah negeri, sudah banyak bencana alam
khususnya gunung api di Indonesia terjadi namun tidak bisa membuat Negara kita
lebih arif dan bijaksana dalam menghadapinya. Korban jiwa masih saja tinggi di
setiap kejadian , hal ini menandakan bahwa kesiapan kita dalam menghadapi
bencana masih sangat kurang, Negara kita merupakan Negara yang indah berada di
kepulauan tropis namun juga mempunyai potensi bencana yang sama besarnya
Sisi negatif keberadaan gunung api |
Untuk itu bencana yang sering
terjadi di Indonesia khususnya gunung api seharusnya bisa menjadi peringatan dan
pelajaran bagi kita untuk terus belajar , belajar bersyukur atas segala
anugerah yang diberikan tuhan dan berupaya untuk menjaga kelestarian titipan
tersebut. Sehingga keberadaan bencana alam hendaknya menjadi sebuah hikmah bagi
kita untuk terus belajar dan memperbaiki diri untuk masa depan yang lebih baik.
Minggu, 09 Maret 2014
Curug Cibeureum, Salah Satu Keindahan di TNG Gede Pangrango
Sekilas Pemandangan di curug cibeureum |
Apabila anda Penat dengan suasana hiruk pikuk Jakarta, maka
berkunjung ke curug cibeureum bisa menjadi salah satu pilihan menarik bagi
anda, terletak di kaki gunung gede pangrango yang hanya berjarak 100 km dari Jakarta
anda akan sedikit di ajak berpetualang menyusuri hutan hujan tropis yang asri
dan sejuk. Tentunya dengan sedikit persiapan dan perlengakapan tracking
yang memadai perjalanan anda akan terasa lebih menyenangkan dan nyaman.
Berikut Ruteperjalanan apabila anda ingin mencoba berkunjung
ke tempat tersebut.:
Bila menggunakan kendaraan pribadi, anda
bisa masuk tol jagorawi menuju arah puncak , kemudian terus melaju melalui
cisarua, puncak pass, ciloto sampai pada pertigaan cibodas di daerah cimacan.
Belok kanan di pertigaan tersebut menuju Kebun Raya cibodas susuri daerah
tersebut kurang lebih sejauh 4 km dan parkir di parkiran yang tersedia.
Pertigaan Cibodas dari arah cianjur apabila dari jakarta sebaliknya. |
Bila menggunakan kendaraan umum, anda bisa
menumpang bus dari arah terminal kampong rambutan, namun disarankan anda bisa
menunggu di putaran bus ps rebo karena bus tersebut akan melalui jalan tersebut
dan tidak akan ngetem. Pilihan bus menuju arah cianjur (Doa ibu,marita,parung
indah, garut(karunia bakti), tentu dengan bertanya apakah bus tersebut melalui
puncak atau tidak ( seringkali karena jam tertertu dan kondisi tertentu bus
akan lewat jonggol) tariff bus tersebut bervariasi antara Rp 19.000-21.000.
setelah melalui puncak turun di pertigaan ci bodas dilanjutkan ke pintu masuk
kebun raya cibodas dengan angkot berwarna kuning jurusan cipanas-cibodas dengan
tariff Rp.3000.
Setelah tiba di perberhentian terakhir anda
berjalan melalui Kantor Taman Nasional menuju arah Golf cibodas.hingga ada
petunjuk arah menuju curug.
Petunjuk arah menuju curug |
Pos masuk menuju curug |
Setelah berjalan sekitar 100 m anda akan
bertemu persimpangan dengan jalan menuju golf dan ambil persimpangan ke kiri
hingga ada Logo dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Gerbang Masuk Menuju TNG Gede Pangrango |
Susuri pintu /pos masuk tersebut hingga
bertemu dengn Pos Masuk Pendakian TNGGP dan menbayar tiket masuk sebesar
Rp.3000.Sebagai catatan Pos terebut juga sekaligus pos pendaftaran bagi para
pendaki yang akan menuju gunung gede atau pangrango sehingga tidak jarang pada
musim pendakian kita akan melihat pendaki yang melalui pos tersebut. Jarak dari
pos 2,6 Km menuju curug cibereum dan di pos tersebut juga di informasikan jarak
ke beberapa tepat penting di TNGP. Sepanjang perjalanan kita akan menapaki
jalan berbatu dengan latar hutan pegunungan yang rimbun dan sejuk.
Pos Masuk TNG Gede Pangrango sekaligus Pos masuk Curug |
Petunjuk Jarak Menuju Lokasi |
Pada pos pertama kita akan tiba di telaga
biru sebuah danau yang berada di kawasan
tersebut
Telaga Biru |
Selanjutnya kita akan menjumpai jembatan kayu yang melintasi suatu kawasan
yang dinamakan rawa gayonggong. Nama tersebut di ambil dari daerah tersebut
yang awalnya merupakan cekungan bekas kawah yang terisi air dan di tumbuhi
rumput gayonggong.
Rawa Gayonggong |
Kita akan terus
berjalan hingga berada pada pertigaan panyangcangan yang membagi pengunjung
yang akan ke curug atau ingin mendaki ke puncak gunung,
Pertigaan Panyangcangan |
apabila kita ingin ke curug kita belok
kearah kanan dan brjalan sejauh 300 m hingga akhirnya menuju curug.
Dicurug cibereum juga di lengkapi fasilitas toilet dan kamar mandi dengan tarif Rp 2000 sehingga
pengunjung dapat mandi di pinggiran curug tersebut.
Kamar mandi |
Dikawasan curug terdiri atas 3 curug yang
memiliki ketinggian bervariasi dan keindahan yang berbeda.Soal keindahan curug tersebut silahkan anda berikan penilaian sendiri.
Demikian Semoga informasi ini bermanfaat .
selamat berkunjung.
Langganan:
Postingan (Atom)